Abstrak | : Sampah plastik menjadi masalah umum terhadap meningkatnya mikroplastik di perairan. Hal ini menyebabkan banyaknya ikan di perairan Indonesia yang mengandung mikroplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan mikroplastik pada ikan teri nasi serta mengetahui toksisitas yang dipengaruhi oleh mikroplastik pada ikan teri nasi.
Pengambilan sampel dilakukan di pasar-pasar besar Kota Kudus yakni Pasar Dawe, Pasar Baru, serta Pasar Bitingan. Identifikasi dilakukan setelah melakukan degradasi bahan organic pada ikan teri nasi menggunakan metode Wet Peroxied Peroxida (WPO). Metode ini dilakukan dengan menimbang sampel teri kemudian dioven sampai kering serta dihaluskan sampai berbentuk serbuk. Kemudian membuat larutan dengan mencampurkan aquadest 200 ml dengan Fe2 0.076 gram dengan cara dimagnetic stirrer. Selanjutnya mencampurkan larutan dipanaskan sampai 75 ? C. Setelah mencapai suhu tersebut, lalu dimasukkan gumpalan. Kemudian ditambahkan NaCl 48 gram serta langkah selanjutnya disaring menggunakan kertas saring.
Hasil identifikasi mikroplastik menggunakan mikroskop biasa adalah banyak ditemukan microplastik fiber serta filamen dalam ketiga sampel tersebut. Jumlah mikroplastik pada ikan teri nasi per 0.5 ml per sampel ditemukan 28 partikel mikroplastik pada Pasar Dawe, 31 partikel mikroplastik pada Pasar Baru, serta 22 partikel mikroplastik pada Pasar Bitingan. Berdasarkan identifikasi mikroplastik pada ikan teri nasi tersebut, mikroplastik banyak ditemukan di Pasar Baru dimana ikan teri nasi tersebut didapatkan dari Wedung, Kota Demak. Sedangkan berdasarkan hasil uji FTIR ditemukan struktur polimer Polietilena Tereftalat (PET) pada ketiga sampel tersebut. Untuk membuktikan keberadaan mikroplastik juga dilakukan analisis tambahan dengan pengamatan pada lampu UV dengan panjang gelombang 254. Hasil analisis diketahui bahwa mikroplastik memancarkan fluorensensi berwarna hijau kebiruan.
Kata kunci : Ikan Teri Nasi, Kota Kudus, Mikroplastik |