Abstrak | : Sampah plastik rata-rata memiliki porsi sekitar 10% dari total volume sampah. Dari jumlah itu, sangat sedikit yang dapat didaur ulang. Padahal, sampah plastik berbahan polimer sintetik tidak mudah diurai organisme dekomposer. Butuh 300-500 tahun agar bisa terdekomposisi atau terurai sempurna. Salah satu potensi yang dapat menjanjikan utnuk mengurangi limbah plastik adalah dengan mengembangkan plastik biodegradable. Plastik biodegradable merupakan jenis plastik yang dapat terurai lebih cepat jika dibandingkan dengan plastik konvensional biasa. Ada beragam bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik biodegradable, salah satunya adalah kulit pisang, dikarenakan kulit pisang mengandung kandungan pati yang tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan plastik yang lebih ramah lingkungan. Metode yang digunakan dalam pengujian ini yaitu metode soil burial test yaitu mengendalikan mikroorganisme sebagai pembantu proses degradasi dengan cara penanaman sampel dalam tanah. Sampel plastik biodegradable dikeringkan dan ditimbang sampai diperoleh berat konstan sebagai berat awal (Wi), masing-masing sampel ditanam pada tanah yang ditempatkan dalam pot dan diamati setiap dua hari sekali (selama 14 hari) dan membersihkan sampel dari tanah kemudian mengeringkannya sampai kering dan ditimbang sehingga didapatkan berat konstan (Wf). Kami telah melakukan penelitian yang mendapatkan hasil dimana semakin banyak komposisi kulit pisang yang dipakai maka degradasi yang dialami oleh plastik juga akan semakin signifikan.
Kata Kunci : Biodegradable, Kulit Pisang Kepok, dan Plastik |