Abstrak | : Daun kemangi (Ocimum basilicum L) merupakan tanaman yang mudah didapatkan di Indonesia. Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai antipiretik, antifungi, analgesik, antiseptik, antibakteri, hepatoprotektor, imunomodulator, antireppelent dan antiekspektoran. Kandungan kimia yang terdapat pada tumbuhan ini mempunya peran dalam memberi aktivitas farmakologi sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan pemanfaatan daun kemangi sebagai obat alami. Transdermal patch adalah salah satu sediaan lokal yang dapat menghantarkan obat ketempat luka. Sistem penghantaran obat transdermal mempunyai banyak keuntungan yaitu memberikan pelepasan yang konstan, mudah digunakan, mengurangi frekuensi pemberian obat, mengeliminasi first-pass metabolism, serta mengurangi efek samping iritasi lambung dan meningkatkan kebutuhan pasien. Daun kemangi dapat membantu dalam proses penyembuhan luka. Daun kemangi mengandung flavonoid yng bersifat sebagai antibakteri dan antioksidan yang dapat meningkatkan kerja sistem imun dan membantu proses penyembuhan luka yang membantu dalam proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak daun kemangi dapat diformulasikan sebagai sediaan patch transdermal dan hasil sediaan yang paling baik dari segi evaluasi. Formulasi sediaan patch transdermal menggunakan zat aktif ekstrak bonggol pisang ambon dengan konsentrasi 10% dengan mengubah basis konsentrasi HPMC dan PVP yang digunakan sebagai polimer dengan perbandingan yaitu formula 1 (100;300), formula 2 (200;200), dan formula 3 (300;100) kemudian dilihat kualitas sediaan dengan dilakukannya uji evaluasi. Dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi sediaan menunjukan bahwa F2 merupakan sediaan yang paling baik karena dari uji organoleptik memiliki warna kuning pucat, tekstur lembut dan elastis.F2 memiliki keseragaman bobot seberat 0,013. F2 memiliki pH 5, F2 memiliki ketebalan patch yaitu 0,16 mm dan memiliki ketahanan lipatan sebanyak lebih dari 300 kali lipatan. |