Abstrak | : Nabila Najwa dan Naila Salma. 2024. Sebagai remaja perempuan dan sedang dalam proses pendewasaan menimbulkan kekhawatiran bagi siswi-siswi akan isu yang berkaitan dengan beauty privilage atau disebut dengan perspektif cantik dalam masyarakat dengan salah satu penyebabnya adalah ketidakpuasan diri dan usaha untuk memenuhi standar yang ditetapkan masyarakat.
Munculnya beauty privilage membawa konsekuensi terciptanya krisis mental dan jati diri yang dapat mengganggu lingkungan pembelajaran. Belakangan ini, isu tersebut menjadi sedemikian penting karena dampak yang ditimbulkan oleh standar cantik cukup mempengaruhi siswi dalam hal pemikiran dan perilaku.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis faktor dominan yang mempengaruhi pola pikir dan dampak yang timbul dengan adanya standar cantik dalam masyarakat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif yang menggunakan siswi MAN 2 Kudus sebagai objek data penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswi MAN 2 Kudus merasakan dampak yang nyata akan ada pbeauty privilage atau perbedaan perilaku terhadap seseorang dalam masyarakat . Sebagian besar siswi MAN 2 Kudus menetapkan standar berkulit putih dan tinggi sebagai definisi cantik. Namun, tak sedikit juga siswi yang mengartikan cantik dengan sifat terpuji yang dilakukan setiap hari.
Kata Kunci : Beauty Privilage, Standardisasi, Perspektif, Perilaku, Pemikiran
|