Abstrak | : Wibowo, 2017. Teman tidak mungkin menghakimi dan berbeda dengan orang tua yang kebanyakan akan sedih dan merasa gagal mendidik anak saat anaknya mengakui sesuatu atau curhat masalah hidupnya. Orang tua memandang sebuah masalah itu berbeda dengan teman seumuran yang terkadang membuat anak sebal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pola adaptasi sosial remaja di pondok pesantren dan menganalisis efektivitas layanan konseling sebaya dengan pendekatan eksistensial-humanistik dalam mengatasi masalah adaptasi sosial penghuni pondok pesantren.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan penelitian survei wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi/berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian ini, berdasarkan apa yang terjadi kemudian mengangkat ke permukaan karakter/gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut.
Dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan, dapat diketahui bahwa kebanyakan santri pondok pesantren Yasin Kudus lebih mengandalkan konseling sebaya ketika mengalami masalah. Karena menurut para narasumber. Konseling sebaya merupakan hal yang efektif untuk dilakukan.
Kata kunci: menghormati dan menyayangi teman adalah hal yang penting. Selain mencari teman yang satu energi, kita juga harus mencari teman yang mengerti dan menyayangi kita.
|