Abstrak | : Tahu merupakan bahan pangan yang terbuat dari kedelai dikenal memiliki kandungan protein yang tinggi. Kandungan Protein dan air yang tinggi dalam tahu dapat mengakibatkan tahu mudah rusak karena ditumbuhi mikroba sehingga tahu hanya bertahan maksimal 2 hari. Pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan dapat menyebabkan pembusukan, pembentukan racun dan penurunan kualitas produk makanan. Maka dari itu, dibutuhkan suatu bahan pengawet alami yang tidak menimbulkan risiko bahaya pada kesehatan, salah satunya melalui ekstrak buah belimbing wuluh yang didalamnya terkandung senyawa flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan hasil ekstrak dari buah tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai pengawet tahu dan penggumpal tahu. Metode penelitian yang digunakan berupa metode eksperimental, dengan melaksanakan pengujian langsung yang dilakukan melalui tahapan penanganan sampel, ekstraksi dan aplikasi ekstrak buah belimbing wuluh pada tahu. Hasil pengujian organoleptik menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah belimbing wuluh pada tahu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aroma, tekstur, warna, dan rasa tahu. Namun, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah belimbing wuluh kurang efektif sebagai alternatif pengawet alami pada tahu. |