Abstrak | : Limbah tahu merupakan sisa pengolahan kedelai yang terbuang karena tidak terbentuk menjadi tahu. Industri tahu menghasilkan limbah cair yang mengandung banyak komponen organic dan anorganik yang dapat mengganggu ekosistem perairan dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Teknik pengolahan limbah cair yang tepat sebelum dialirkan secara langsung ke perairan perlu dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Teknik fitoremediasi merupakan salah satu alternatif untuk pengolahan limbah cair dengan menggunakan tanaman atau mikroorganisme hiperakumulator, seperti Kiambang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas tanaman Kiambang dapat menurunkan kadar BOD, COD, TSS, pH, suhu, dan NH3 pada limbah cair industris tahu. Media yang digunakan yaitu 3 L limbah dengan perbandingan 2:1 (2 L limbah cair tahu:air) dalam wadah. Variasi jumlah tanaman yang digunakan yaitu F1 (10 tanaman) dan F2 (20 tanaman) dengan waktu pengamatan 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F2 menaikkan pH air limbah menjadi 8, menurunkan nilai BOD sebesar 95%, COD hingga 81%, TSS 100 mg/L,dan NH3 0,015 mg/L dalam waktu 14 hari pengamatan. Penggunaan Kiambang sebanyak 20 tanaman efektif dalam menurunkan kadar BOD, COD, TSS, dan NH3 pada limbah cair industri tahu. |