Abstrak | : Limbah buih seringkali ditemukan dalam perairan domestik seiring dengan peningkatan populasi manusia. Limbah buih meningkatkan pertumbuhan bakteri dan pengapungan kotoran serta mengurangi efektivitas dari air. Salah satu solusi dari permasalahan buih ini adalah antifoam. Akan tetapi antifoam yang beredar di pasaran terbuat dari bahan yang sulit terdegradasi dan relative mahal. Penelitian ini memanfaatkan minyak jelantah dan cangkang bekicot sebagai bahan baku pembuatan metil ester untuk menurunkan buih menggunakan metode transesterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik metil ester dari minyak jelantah dengan katalis CaO dari cangkang bekicot sebagai agen penurunan buih. Metode yang digunakan adalah eksperimental, dimulai dari netralisasi minyak jelantah, pembuatan variasi sempel, dan reaksi transesterifikasi. Hasil analisa persentase yield metil ester dengan CaO 0,6 ; 0,9 ; dan 1,2 gram berturut-turut sebesar 86,8% ; 82,4% ; dan 77,3%. Sedangkan nilai viskositas pada metil ester dengan CaO 0,6 ; 0.9 ; daan 1,2 gram berturut-turut adalah sebesar 0,216P ; 0,244P ; dan 0,274P. Hasil uji pH menunjukkan nilai pH metil ester bernilai 5. Dari uji penurunan buih diperoleh data pada metil ester dengan CaO 0,6; 0,9;dan 1,2 gr berturut-turut sebesar 10,3%;10,5%;dan 12,8%. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penambahan jumlah katalis tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap persentase yiled yang dihasilkan. Akan tetapi dapat meningkatkan nilai viskositas dan persentase penurunan buih. Dapat disimpulkan jumlah CaO sebesar 1,2 gram akan mengasilkan metil ester dengan biaya relative rendah, dapat meminimalisir buih di perairan dan ramah lingkungan. |