Abstrak | : Limbah blotong, residu pabrik gula, menjadi limbah dengan pencemaran
yang tinggi. Di sisi lain blotong mengandung ampas tebu yang memiliki senyawa
selulosa, hemiselulosa, lignin dan pektin sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dasar carbon nanotube. Carbon nanotube (CNT) bersifat konduktif semi dan
logam sehingga sesuai untuk diaplikasikan pada diagnostik klinis, keamanan
pangan, dan pemantauan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahi
karakteristik karbon aktif limbah blotong dan CNT terlarut berbahan dasar karbon
aktif blotong. Sebanyak 20 gr arang blotong diaktivasi dengan 300 ml H2SO4 2 M.
Setelah proses aktivasi, karbon aktif blotong diuji dengan fourier transform infra
red spectrophotomete (FTIR) dan menunjukkan hasil perubahan puncak pita
bilangan gelombang yang tidak signifikan serta perubahan persen transmitan yang
signifikan. Kemudian disintesis carbon nanotube dari 10 gr karbon aktif blotong
dengan 10 ml HNO3 70 % dan disonikasi. CNT yang terbentuk diuji dengan
transmission electron microscopy (TEM) dan menunjukkan CNT yang terbentuk
memiliki rentang diameter luar sekitar 1,4 – 9 nm dan panjang tabung berkisar 4 –
34 nm yang memiliki ujung tertutup.
Kata kunci: Carbon Nanotube (CNT), Karbon Aktif, Limbah Blotong |