Abstrak | : Indonesia, yang merupakan negara penghasil sampah sekitar 64 juta ton per tahun, memiliki 60% sampah organik, termasuk kulit buah salak. Keberlimpahan buah salak di Indonesia membuat kulitnya menjadi bahan ekonomis dan efisien untuk zeolit sintetis, terutama karena mengandung 10% silika, bahan baku utama zeolit. Penelitian ini menjelaskan potensi penggunaan kulit salak sebagai bahan baku dalam sintesis zeolit, sebuah material alam dengan berbagai aplikasi industri. Proses isolasi silika dari kulit salak melibatkan pencucian, pengeringan, pengarangan, dan pengabuan, diikuti dengan pencucian menggunakan larutan HCl. Natrium silikat dan natrium aluminat dihasilkan dari reaksi dengan larutan NaOH. Sintesis zeolit dilakukan melalui metode hidrotermal, menghasilkan zeolit putih yang kemudian dikarakterisasi menggunakan uji FTIR. Hasil karakterisasi menunjukkan kemiripan spektrum FTIR zeolit kulit salak dengan penelitian sebelumnya. Serapan pada bilangan gelombang tertentu mengindikasikan keberhasilan sintesis zeolit, dengan vibrasi –OH, tekuk –OH, ulur simetri Si-O, vibrasi rentang asimetri TO4, dan keberadaan cincin ganda Si-O-Si. Penelitian ini memiliki implikasi pada pengelolaan limbah pertanian dan pemanfaatan bahan baku alternatif, mendukung konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kesimpulan dari karakterisasi zeolit sintetis kulit salak dapat memberikan wawasan mendalam tentang potensinya dalam aplikasi katalisis atau adsorpsi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan solusi berkelanjutan dalam pengolahan limbah pertanian dan memperluas pemahaman tentang zeolit yang dihasilkan dari bahan baku alam Indonesia.
Kata kunci : kulit salak, zeolite |