Abstrak | : ABSTRAK
Kacang ercis atau lebih dikenal masyarakat dengan kacang polong adalah salah satu tanaman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat sehari hari. Kacang ercis baik dikonsumsi untuk diet, dikarenakan kacang ini mengandung banyak vitamin, seperti vitamin C, vitamin A, vitamin B1. Selain itu, kacang ini mengandung protein sebesar 21, 2% - 32, 9% dan karbohidrat sebesar 36, 9% - 39%. Namun, terjadi penurunan pasokan dan kontinuitas pada tahun 2008, sehingga menyebabkan jumlah ekspor menurun. Untuk mempertahankan kualitas dan jumlah produksi kacang polong, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki kualitas fisiologi dan morfologi tanaman kacang polong. Upaya ini dapat dilakukan melaui teknik pemuliaan tanaman. Pemuliaan tanaman adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana memperoleh atau menciptakan suatu tanaman menjadi lebih baik dan menguntungkan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki sifat sifat tanaman baik kuantitatif dan kualitatif. Mutasi yang disebabkan oleh mutagen bisa terjadi melalui paparan bahan kimia reaktif seperti ethyl metane sulphonate (CH3SO3C2H5) yang dapat bereaksi dengan DNA ataupun protein penting dalam regulasi materi genetic. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui konsentrasi larutan ethyl metane sulphonate yang tepat untuk perubahan fisiologi dan morfologi tanaman kacang polong (Pisum sativum L.). Analisis data dilakukan dengan mengamati tingi tanaman, lebar batang, jumlah daun, dan lebar daun. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi yang paling tepat yaitu pada K2 dengan EMS sebanyak 0,5%. K2 berdampak positif pada daya kecambah benih, tinggi batang, diameter batang, jumlah daun. Ethyl methane sulphonat berpengaruh baik pada kacang polong di dosis yang tepat dan akan membrikan dampak nnegatif saat kelebihan atau kekurangan dosis.
Kata kunci : Induksi Mutasi, Ethyl Methane Sulphonate, Fisiologi dan Morfologi, Kacang Polong. |