Abstrak | : Sebagai negara yang padat dan bersuhu tinggi, kondisi berkeringat sudah menjadi hal yang lumrah bagi warga Indonesia. Rambut merupakan salah satu bagian vital pada tubuh yang ektoderm di kulit dan juga sebagai pelengkap pelindung pada tubuh dari panas matahari. Iklim Indonesia yang panas dan lembab membuat infeksi jamur pada kepala sangat mudah terjadi, salah satunya adalah ketombe. Ketombe sendiri disebabkan oleh jamur pityrosporum ovale. Jamur ini dianggap sebagai flora normal kulit kepala. Namun, dengan adanya pemicu dapat meningkatkan pertumbuhan jamur ini secara pesat. Salah satu Solusi dari masalah ketombe adalah dengan menggunakan sampo yang berbahan antijamur, seperti ketoconazole. Pengobatan ketombe menggunakan bahan sintetis ketoconazole ini dinilai belum cukup mengatasi ketombe karena menimbulkan efek samping yang tidak nyaman seperti, mual, muntah, serta kerusakan jangka panjang yang lain. Oleh sebab itu digunakanlah sampo yang terbebas dari bahan kimia seperti ketoconazole. Penelitian ini bertujuan untuk membahas formulasi dan evaluasi sifat fisik sampo herbal berbahan daun jambu biji dan daun mint untuk mengatasi ketombe. Metode yang digunakan adalah ekstraksi larutan daun jambu biji dan daun mint sebagai bahan utama sampo herbal. Mekanisme herbal dalam menyembuhkan ketombe yaitu dengan saponin, flavonoid dan likopen yang terkandung di dalam daun jambu biji dan daun mint. Hasil penelitian menunjukan berbagai macam perbedaan formula yang berpengaruh terhadap hasil evaluasi fisik sampo herbal. Penilaian sampo didasarkan pada uji organoleptik, uji pH dan uji kesukaan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa formula terbaik sampo herbal adalah formula sampo yang memiliki karakteristik tekstur yang tidak terlalu encer, serta memiliki pH aman sekitar 5-6.
Kata kunci : Sampo Herbal, Ketombe, Formulasi dan Evaluasi Fisik, Uji
Organoleptik, Uji PH. |