Abstrak | : Kegagalan produksi tanaman cabai salah satunya disebabkan oleh hama ulat
grayak yang merupakan populasi hama tertinggi tanaman cabai. Di lain sisi,
masalah hama paling efektif dapat terselesaikan oleh pemberian pestisida, namun
pemberian pestisida kimiawi secara berlebihan menyebabkan naiknya residu bahan
kimia pada tamaman maupun lingkungan sekitar. Oleh karena itu, peneliti
bermaksud mengembangkan pemberian pestisida pada tanaman cabai
menggunakan alternatif pestisida nabati ekstrak kulit bawang merah yang
mengandung senyawa acetogenin dan lebih ramah lingkungan serta menguji
aktivitasnya dalam pengendalian hama ulat grayak pada tanaman cabai. Penelitian
ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu pembuatan beberapa formulasi pestisida nabati
ekstrak kulit bawang merah dan pengujian efektivitas pestisida terhadap ulat grayak
pada tumbuhan cabai. Pada tahap pembuatan pestisida, formulasi terbagi menjadi
lima dengan ??0 berkonsentrasi 0% kulit bawang merah, ??1 20% kulit bawang
merah, ??2 40% kulit bawang merah, ??3 80% kulit bawang merah, dan ??4 100% kulit
bawang merah. Selanjutnya, pada tahap pengujian efektivitas pestisida terdapat dua
macam pengaplikasian, yaitu aplikasi langsung ke hama uji dan aplikasi langsung
ke tanaman. Pengujian aktivitas pestisida nabati ekstrak kulit bawang merah ini
menggunakan metode maserasi selama 48 jam untuk mendapatkan hasil di setiap
pengaplikasiannya. Pada pengaplikasian langsung ke serangga uji menghasilkan
persentase mortalitas 0% pada ??0 dan ??1, 40% pada ??2 dan ??3, dan 60% pada ??4.
Lalu pada pengaplikasian langsung ke tanaman menghasilkan persentase mortalitas
0% pada ??0 dan ??1, 20% pada ??2, 40% pada ??3, dan 60% pada ??4. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pestisida ekstrak
kulit bawang merah 100% di kedua pengaplikasian menyebabkan rata-rata
kematian paling tinggi dengan rata-rata kematian 60%. |