Abstrak | : Tomat merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, produksi tomat di provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan dari mulai tahun 2017-2020. Penurunan hasil produksi ini terjadi akibat adanya serangan penyakit bercak coklat yang disebabkan oleh jamur Alternaria solani. Pada umumnya, usaha untuk menanggulangi penyakit ini dilakukan dengan menggunakan fungisida sistesis. Namun penggunaan fungisida sintesis yang digunakan secara terus-menerus menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karenanya, diperlukan pengendalian pestisida nabati yang ramah lingkungan. Tanaman putri malu dan serai wangi memiliki khasiat sebagai pestisida nabati karena memiliki kandungan senyawa saponin, flavonoid, tanin, dan alkoloid yang bersifat anti-fungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa yang terkandung di dalam ekstrak daun putri malu dan daun serai wangi serta bagaimana efektifitasnya dalam menghambat pertumbuhan jamur Alternaria solani. Metode yang dilakukan menggunakan ekstraksi maserasi, kemudian diujikan terhadap jamur Alternaria solani dengan menggunakan perbandingan 1:1, 1:2, dan 2:1. Berdasarkan uji fitokimia, ekstrak daun putri malu dan daun serai wangi terbukti mengandung senyawa golongan alkaloid, tanin, dan saponin. Hasil penelitian anti-fungi ekstrak daun putri malu dan ekstrak daun serai wangi menujukkan tidak dapat menghambat pertumbuhan jamur Alternaria solani, karena tidak ditemukan daya hambat pada saat pengujian terhadap jamur Alternaria solani.
Kata kunci: Alternaria solani, Pestisida Nabati, Putri Malu, Serai Wangi, Tomat |