Abstrak | : Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya sikap people pleaser di kalangan siswa dan siswi (Gen Z) menurut observasi yang dapat mengganggu kesehatan mental. Masalah yang sering terjadi di kalangan orang remaja yaitu mereka yang merasa tidak enak atau tidak nyaman dengan orang lain padahal mereka ingin mengutarakan pendapat atau ketidak setujuannya terhadap suatu masalah, dan seorang People Pleaser ini akan selalu berkata “Ya” agar orang lain merasa senang dengan dirinya tetapi membuat diri sendiri merasa dirugikan. Hal ini tentu menarik untuk dibahas lebih lanjut.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola penerapan people pleaser di kalangan siswa, untuk mengkaji efek people pleaser bagi kesehatan mental siswa, dan untuk mengetahui cara mengatasi people pleaser di kalangan siswa.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2023, bertempat di MAN 2 Kudus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil wawancara, kuesioner, serta observasi pada siswa-siswi MAN 2 Kudus. Peneliti melakukan wawancara terhadap para informan dengan mewawancarai langsung di MAN 2 Kudus dengan mengambil sampel secara... sebanyak 25 responden yang memenuhi kriteria dengan data yang disajikan dalam bentuk deskripsi.
Hasil penelitian menyatakan 1) people pleaser di kalangan siswa-siswi MAN 2 Kudus yang mengalaminya dalam kehidupan sehari-hari nampak sulit mengatakan tidak atau memiliki rasa tidak enakan, serta ketergantungan pada penerimaan sosial, 2) People pleaser dapat menyebabkan efek negatif seperti peningkatan stres, ketidakstabilan emosi, kehilangan jati diri, bahkan sampai depresi, 3) dapat dilakukan dengan membuat "boundaries" atau batasan yang diluar kendali untuk melindungi diri dan memahami kebutuhan dari situasi atau hubungan yang merugikan.
Kata Kunci : Kalangan Siswa, Kesehatan Mental, MAN 2 Kudus, People Pleaser |