Abstrak | : Tanaman unggulan pertanian di Indonesia salah satunya adalah cabai rawit (Capsicum annuum), Tanaman cabai ini merupakan tanaman hortikultura yang multifungsi, dapat digunakan sebagai bumbu masak, saus atau sambal dan bahan campuran obat obatan serta banyak kandungan gizi. Penggunaan pupuk anorganik menjadi salah satu teknik yang sering digunakan petani untuk menghasilkan tanaman cabai rawit yang subur dan berkualitas, karena mudah diaplikasikan dan mudah diperoleh. Namun kendala yang kemudian muncul adalah harus membutuhkan biaya yang besar serta jika digunakan secara terus-menerus mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas tanah. Penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dapat merusak sifat fisik, biologi dan kimia tanah. pemanfaatan kulit jeruk dan daun kelor dapat digunakan sebagai pupuk organik yang berasal dari alam atau alami. kulit jeruk dan daun kelor. Daun kelor mengandung nitrogen, karbohidrat, vitamin A, B1 dan B2 yang menjadikan daun kelor dapat digunakan dalam pembuatan pupuk cair organik serta kandungan nitogen dalam kulit jeruk juga mampu membantu tanah menjadi semakin subur.Penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan dan observasi terhadap subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh pupuk cair organik dari kulit jeruk mandarin (Citrus reticulata) dan daun kelor terhdap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum annuum) memiliki hasil yang signifikan yaitu konsentrasi 10ml pupuk dengan rata-rata pertumbuhan 5cm per 7 hari, 20ml pupuk dengan rata-rata pertumbuhan 6cm per 7 hari, dan 30ml pupuk dengan rata-rata pertumbuhan 7cm per 7 hari. Dapat disimpulkan bahwa pupuk cair campuran kulit jeruk mandarin (Citrus reticulata) dan daun kelor (Capsicum annuum) efektif untuk mempercepat pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum annuum). |