Abstrak | : Dalam era globalisasi yang kompleks saat ini, tantangan keberagamaan,
khususnya di kalangan generasi Z, semakin menonjol. Dalam konteks ini,
pemahaman akan konsep Spiritual Intelligence (SQ) menjadi fokus penting.
Dengan memilih Pondok Pesantren sebagai studi kasus, penelitian ini bertujuan
untuk mengungkap kedalaman makna Spiritual Intelligence dalam kegiatan
keberagamaan sehari-hari, khususnya di Pondok Pesantren Yasin. Metode
penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif, yang
berdasarkan pada filsafat postpositivisme. Data diperoleh melalui wawancara
terstruktur yang melibatkan 40 santri dari gedung A, gedung B, dan gedung Putra
serta observasi dan wawancara semi terstruktur dengan Murabbi dan Santri remaja
putra putri. Hasil penelitian menunjukkan santri Pondok Pesantren Yasin tetap
berupaya menjaga kebijakan dalam menggunakan media sosial. Faktor-faktor
keberagamaan dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengendalian emosi, dan
lingkaran pertemanan. Pendekatan spiritualitas dan upaya pengembangan
kecerdasan spiritual di Pondok Pesantren Yasin menjadi aspek kunci dalam
membimbing remaja menuju kehidupan yang lebih bermakna, baik secara
personal maupun sosial. Saran untuk peningkatan kecerdasan spiritual generasi Z
mencakup peran orang tua dalam komunikasi yang baik dan pengawasan
penggunaan media online, serta peran lingkungan sekolah dalam pembelajaran
PAI yang bervariatif. Santri remaja juga perlu bijak dalam penggunaan media
online dan dalam memilih pertemanan.
Kata kunci: Generasi Z, Pondok Pesantren, Spiritual Intelligence. |