Abstrak | : Pola Refresing Sebagai Upaya Represif Mengatasi Kejenuhan Menurut Perspektif Gen Z penjelasan tentang konsep self-healing dalam kajian psikologis remaja SLTA di kabupaten Kudus. Remaja diharapkan lebih memahami cara healing untuk konsep menghilangkan kejenuhan dalam menghadapi masalah maupun aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang. Penggunaan kata healing tidak semata-mata karena tren yang sedang populer, tetapi juga memahami tujuan dan manfaat melakukan healing serta menghindari timbulnya masalah lebih lanjut, karena penggunaan healing tidak selalu berdampak positif, ada pula yang berdampak negative. Penelitian ini menyediakan informasi untuk mengetahui alasan remaja merasa jenuh terhadap aktivitasnya dan dengan cara apa pengimplementasian macam gaya self healing terhadap kehidupan sehari-hari, dengan harapan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor- faktor terkait, sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari di bangku sekolah, membantu peran orang tua memahami karakter dan sikap remaja, serta menuntaskan tugas akhir yang dilaksanakan peneliti. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian diambil dari sebagian siswa siswi di Kota Kudus terutama pada kecamatan Gebog, Kaliwungu, dan Bae. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisa data dilakukan dengan tiga cara yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan remaja yang bersekolah tingkat atas di Kudus mengalami kejenuhan didalam fase kehidupan mereka. Dari banyaknya aspek yang mempengaruhi kehidupan remaja, banyak remaja merasa jenuh dengan aspek pendidikan, objek penelitian yang banyak mengeluh akan kejenuhan pendidikan adalah lelaki. Dan kebanyakan remaja melakukan healing dengan jalan- jalan dan berlibur ke tempat tempat favorit yang menurut pandangan mereka adalah tempat mencari sebuah kesenangan dan ketenangan. |